Kamis, 28 Maret 2013

Saat Musim Gugur Tiba

Angin musim gugur bertiup kencang. Ranting-ranting kecil dan daun-daun berwarna kuning kemerah-merahan  berguguran. Di negara yang memiliki empat musim, tiap musim memiliki keindahan tersendiri. Musim gugur yang berlangsung antara 22 September-21 Desember juga tak kalah indah. Daun-daun tidak hanya berwarna hijau. Tapi ada yang berwarna kuning, merah, bahkan ada pohon yang tak lagi memiliki daun alis gundul.

Perubahan warna ini merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup. Dalam musim gugur, siang hari berlangsung pendek karena hari menjadi cepat gelap. Matahari yang menyinari daun-daun juga berkurang. Makanan yang dihasilkan daun untuk tumbuh pun berkurang. Sementara air yang dikandung terus menerus menguap.

Suhu udara pada musim gugur berkisar 8 sampai 11 derajat Celcius. Karena dingin, pohon tidak dapat lagi menghisap air. Jika daun-daun itu tetap tinggal di pohon, pohon akan menjadi kering, kemudian mati. Untuk bertahan hidup, pohon mengeluarkan zat hijau daun dan zat yang digunakan lainnya dari daun. Jika zat hijau daun hilang dari daun, yang terlihat kemudian warna merah dan kuning dari daun. Warna oranye dan kuning berasal dari zat yang disebut carotene dan xantophyll. Warna merah dan ungu timbul karena zat warna anthocyanin. Pohon yang berdaun rimbun akan kehilangan semua daunnya dalam musim gugur. Sedangkan kelompok pohon cemara biasanya tetap berwarna hijau.


Daun yang kemudian berwarna merah atau kuning itu tidak akan bertahan lama. Pohon akan membentuk zat khusus yang membuat ranting yang menghubungkan daun ke pohon menjadi lapuk, sehingga tidak ada lagi air yang terhisap oleh daun. Dibantu tiupan angin dan hujan, daun-daun itu pun berguguran.

Pada musim gugur, beberapa jenis burung penghuni pohon akan berpindah tempat. Burung jalak, kutilang, dan layang layang mencari tempat yang lebih hangat. Burung yang tetap bertahan sepanjang tahun antara lain burung pelatuk, burung gereja, dan burung penyanyi. Hewan lain seperti tupai dan landak akan menimbun makanan untuk persediaan dalam musim dingin.

Sabtu, 09 Februari 2013

Opsi-opsi Yang Muncul Untuk Eks RSBI/SBI

Kali ini saya akan memposting berita yang sedang menjadi topik hangat di bidang pendidikan yaitu pembubaran RSBI, termasuk sekolah saya yang juga RSBI. Saya setuju saja dengan pencabutan status RSBI, sejatinya agar tidak ada lagi kesenjangan antara siswa RSBI dan non RSBI. Yang dihapus kan hanya statusnya saja, insyaallah kkm dan fasilitas masih tetap. Daripada banyak nyap nyap mending kita langsung saja ke topik postingan saya ini =))

Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemdikbud) masih terus mematangkan bentuk yang sesuai bagi sekolah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pasca putusan Mahkama Konstitusi (MK) yang mengabulkan uji materi atas pasal 50 Ayat 3 UUNo 20/2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalDirektur Je
nderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Suyanto mengatakan bahwa pihak kementerian masih memikirkan bentuk yang tepat untuk sekolah bekas RSBI yang ada di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, pembahasan terkait hal tersebut terus dilakukan agar tidak salah langkah.

    Terkait kategori sekolah mandiri yang sempat disinggung sebelumnya, dia menjelaskan bahwa kategori tersebut tidak masuk untuk sekolah bekas RSBI ini. Pasalnya, standar yang disandang oleh sekolah-sekolah ini sudah lebih daripada sekolah mandiri sehingga tidak sesuai.

    Kategori atau status pada sekolah bekas RSBI tersebut bukanlah masalah yang mendesak. Saat ini, pemerintah masih focus untuk membenahi berbagai regulasi yang selama ini menaungi keberadaan RSBI, baik dari tata kelola maupun pengaturan anggaran dan penyaluran bantuan.

    Bahwa apa yang dijalankan saat ini tidak bisa berhenti begitu saja. Kualitas yang dimiliki sekolah tersebut harus tetap dipertahankan dan guru harus tetap semangat dalam mengajar. Kualitas tidak boleh turun. Sistem belajar-mengajarnya tetap diteruskan. Bahasa Indonesia harus hebat. Bahasa Asing juga harus tetap jalan. Bukan berarti bisa bahasa asing lalu nasionalisme berkurang. Nasionalismenya tetap hebat seperti banyak tokoh bangsa.

Jenjang Menuju SBI
SSN
Memiliki rata-rata UN 6,5
Tidak boleh “double shift” (kelas pagi-sore)
Berakreditasi B dari BAN sekolah/madrasah.

RSBI
Sudah SSN
Terakreditasi A dari BAN sekolah/madrasah
Pembelajaran IPA, Matematika, dan kejuruan dilakukan dalam dua bahasa (bilingual)
Nilai rata-rata UN 7,0
Guru berpendidikan S-2 SD minimal 10 persen, SMP minimal 20 persen, SMA/SMK minimal 30%.


SBI
SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan diperkaya standar kualitas pendidikan negara maju
Berakreditasi A dari BAN sekolah/madrasah
Pembelajaran IPA, Matematika, dan kejuruan dilakukan dalam dua bahasa (bilingual).
Nilai rata-rata UN 8,0.


Alasan MK membatalan RSBI
MK tidak menafikan pentingnya bahasa inggris, tetapi istilah internasional sangat berpotensi mengikis kebudayaan dan bahasa Indonesia.
Lulusan pendidikan yang dihasilkan RSBI dan SBI adalah siswa yang berprestasi, tetapi tidak harus berlabel berstandar internasional.
RSBI membuka peluang pembedaan perlakuan antara sekolah RSBI/SBI dan sekoalah non-SBI.
(sumber AKSIOMA).
Ini dia sekolahku tercinta, SMA Negeri 1 Majalengka. Sekolahku ini memang RSBI namun untuk tahun ajaran depan status RSBI-nya akan dihapus. Jadi untuk sekarang mungkin masih RSBI, karena masih ada pelajaran yang ulangannya masih pake bahasa inggris. Walaupun status RSBI dihapus, bukan berarti kualitas dan mutu pendidikan menurun kan? =))

Jumat, 04 Januari 2013

Countable Nouns and Uncountable Nouns

Bahasa Inggris merupakan pelajaran favorit saya, walaupun dalam kenyataannya saya tidak terlalu jago (apalagi speakingnya). 
(Contoh Countable Nouns)

Apa itu Countable Nouns?
Countable nouns adalah kata benda yang bisa dihitung langsung tanpa menggunakan takaran.

Pembagian Countable Nouns
Countable nouns dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut:
  1. Singular (tunggal), Singular atau tunggal menunjukan benda dalam jumlah satu dan biasanya didahului kata a yang berarti satu atau sebuah. Misalnya, a book (sebuah buku), a pencil (sebuah pensil), a letter (sebuah surat), dan lain-lain.
  1. Plural (jamak=lebih dari satu), plural menunjukan benda dalam jumlah lebih dari satu dan biasanya menambahkan huruf s dibelakang kata benda. Misalnya, books (buku-buku), pencils (pensil-pensil), letters (surat-surat), dan lain-lain.
Contoh kata benda yang dapat dihitung dalam bentuk Singular dan Plural
a. Singular (tunggal)
  1. a boy (seorang anak laki-laki)
  2. a girl (seorang anak perempuan)
  3. a book (sebuah buku)
  4. a pen (sebuah pena)
  5. a pencil (sebuah pensil)
  6. *an apple (sebuah apel)
  7. *an umbrella (sebuah payung)
  8. a letter (sebuah surat)
  9. a ring (sebuah cincin)
  10. a chair (sebuah kursi)
  11. a table (sebuah meja)
*Keterangan
Kata a menunjukan arti satu kata atau sebuah. Untuk kata benda yang huruf awalnya memakai bunyi vokal, kata a diubah menjadi an.
 
Ciri-ciri Countable Nouns
  1. Bentuk tunggal (singular) bisa diubah menjadi bentuk jamak (plural).
  2. Bentuk plural bisa menggunakan kata many (banyak), some, several (beberapa).
  3. Bentuk singular bisa menggunakan a atau an yang berarti satu. Bentuk plural bisa dibuat dengan menambahkan huruf s atau es pada bentuk singular misalnya a book (sebuah buku) menjadi books (buku-buku), a box (sebuah kotak) menjadi boxes (kotak-kotak), dan sebagainya.
Udah ngerti kan? Kalau udah mari kita lanjutkan ke Uncountable Nouns 
(Contoh Uncountable Nouns)
 

Apa itu Uncountable Nouns?
Uncountable nouns adalah kata benda yang tidak bisa dihitung langsung tanpa menggunakan satuan/takaran.

Contoh Uncountable Nouns
  • water (air)
  • tea (teh)
  • flour (tepung)
  • meat (daging)
  • rice (beras)
  • air (udara)
  • cheese (keju)
  • milk (susu)
  • money (uang)
  • hair (rambut)
  • ink (tinta)
  • gold (emas)
  • sugar (gula)
  • coffe (kopi)
  • butter (mentega)
  • food (makanan)
  • oil (minyak)
  • bread (roti)
  • wood (kayu)
Ciri-ciri Uncountable Nouns
  1.  Hanya memiliki bentuk singular saja dan tidak bisa diubah menjadi bentuk plural (jamak).
  2. Untuk menunjukan banyak, menggunakan kata much dan tidak boleh menggunakan kata many.
Penggunaan Uncountable Nouns dengan satuan/takaran
a glass of water (segelas air)
three glasses of water (tiga gelas air)
a loaf of bread (sepotong roti)
three loaf of bread (tiga potong roti)
a cup of coffe (secangkir kopi)
two cups of coffe (dua cangkir kopi)
a piece of chalk (sepotong kapur)

Udah ngerti kan sekarang bedanya Countable Nouns sama Uncountable Nouns? :D