Di liburan semester ini untuk yang berlibur di rumah saja (seperti saya, hehe) tentunya sesekali terasa bosan. Nah daripada bosen, mending kita bermain monopoli. Eitts tapi kita gak bisa main sendiri, maka dari itu ajak tetangga kiri kanan kita untuk main monopoli bareng bareng. Oke, pada kesempatan ini saya akan membahasas tentang monopoli sampai ke tektek bengeknya. Yuk mari chek this out
Monopoli merupakan jenis permainan yang memerlukan kecerdasan, ketegasan dan ketangkasan para pemain dalam mengadakan transaksi. Kemampuan bertransaksi ini termasuk kombinasi untuk menyewakan, menjual dan membeli harta kekayaan sehingga akhirnya salah seorang menjadi kaya mutlak, atau disebut monopolist. Jadi permainan ini harus dilakukan dengan senyaman mungkin, dalam suasana yang menyenangkan bersama teman, keluarga, maupun kerabat.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari bermain monopoli. Seperti kita belajar untuk sportif, mampu mengambil keputusan, bersaing dengan sehat, mengasah kemampuan berhitung dengan logika.
Sebagai kegiatan mengisi waktu luang bermain monopoli dengan anggota keluarga akan jauh lebih menyenangkan.
Sejarah Monopoli
Ternyata permainan ini sejak lama sudah pernah ada. Sebelum monopoli, ada permainan yang serupa diantaranya adalah The Landlord's Game yang diciptakan oleh Elizabeth Magie untuk mempermudah orang mengerti bagaimana tuan-tuan tanah memperkaya dirinya dan mempermiskin para penyewa. Magie memperkenalkan permainan ini tahun 1904. Di Britania Raya, permainan ini diterbitkan pada tahun 1913 oleh The Newbie Game Company, lalu di London dengan nama Brer Fox an' Brer Rabbit. Selain melalui penjualan, permainan ini tersebar dari mulut ke mulut. Variasi lokal juga mulai berkembang. Salah satunya adalah yang disebut Auction Monopoly. Kemudian disingkat menjadi Monopoly. Permainan ini kemudian dipelajari oleh Charles Darrow dan dipatenkan serta dijual olehnya kepada Parker Brothers sebagai penemuannya sendiri. Parker mulai memproduksi permainan ini secara luas pada tanggal 5 November 1935. Monopoli telah diterjemahkan untuk dipasarkan di berbagai negara, karena itu nama-nama petak, mata uang dan harga-harga properti juga disesuaikan dengan negara tersebut. Di Indonesia sendiri, dijual jenis monopoli buatan dalam dan luar negeri.
Cara Bermain
Untuk bermain monopoli dibutuhkan peralatan sebagai berikut:
- Bidak-bidak untuk mewakili pemain.
- Duah dadu berisi enam.
- Kartu hak milik untuk setiap properti. Kartu ini diberikan kepada pemain yang membeli properti itu. Diatas kartu tertera harga properti, harga sewa, harga gadai, harga rumah dan hotel.
- Papan dengan petak-petak.
- 22 tempat, dibagi menjadi 8 kelompok berwarna masing-masing dua atau tiga tempat. Seorang pemain harus menguasai satu kelompok warna sebelum ia boleh membeli rumah atau hotel.
- 4 stasiun kereta. Pemain memperoleh sewa lebih tinggi bila ia memiliki lebih dari satu stasiun. Tapi diatas stasiun diboleh dibangun rumah atau hotel.
- 2 perusahaan, yaitu perusahaan listrik dan perusahaan air. Pemain memperoleh sewa lebih tinggi bila ia memiliki keduanya. Rumah dan hotel tidak boleh dibangun diatas perusahaan.
- Petak-petak Dana Umum dan Kesempatan. Pemain yang mendarat diatas petak ini harus mengambil satu kartu dan menjalankan perintah diatasnya.
- Uang-uangan monopoli.
- 32 rumah atau 12 hotel dari kayu atau plastik. Rumah biasanya memiliki warna hijau, hotel biasanya berwarna merah.
Setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.