Kita biasa membuang sampah ke keranjang sampah. Sampah itu lalu diangkut oleh tukang sampah dan dikumpulkan di TPA. Karena penduduk kota besar cukup banyak, maka sampah-samaph itu jadi menggunung lalu membusuk dan menimbulkan penyakit. Hii...
Sampah Penyubur Tanaman
Di kota kecil, orang biasanya membuang sampah ke dalam lubang yang digali di halaman rumahny. Kalau sudah penuh lubang itu ditutup dengan tanah. Lalu orang itu membuat lagi lubang yang baru. Begitu seterusnya.
Sampah yang ditimbun dengan tanah itu akan membusuk. Berbulan-bulan kemudian sampah busuk itu berubah menjadi tanah. tanah yang terbentuk dari sampah itu disebut kompos. Jika kita menanam pohon di tanah kompos, pohon itu akan tumbuh subur.
Wah asik ya membuang sampah seperti itu. Sampah itu tidak menimbulkan penyakit, malah menyuburkan tanah. Sayang, di kota besar, kita tak bisa melakukannya sebab tanah yang kosong hampir tak ada. Halamn rumah pun umumnya sangat kecil. Aaaahh andai ada cara lain mengubah sampah jadi kompos.
Komposter si Penyulap
Eit, jangan sedih. Sekarang ada alat yang bisa mengubah sampah jadi kompos dalam waktu yang lebih singkat. Namanya komposter. Komposter sangat sederhana. Ia terbuat dari kaleng atau wadah plastik yang agak besar dan memiliki tutup. Misalnya bekas kaleng cat isi satu galon. Di bagian samping paling bawah kaleng itu dipasang keran air. Kira-kira 10 cm dari dasar kaleng ditaruh alah seperti saringan. Oh ya, sampah yang bisa dibuat kompos itu hanya sampah organik lo. Misalnya sayuran, daging, kertas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik seperti kaca, plastik, batu dan lain-lain tidak bisa. Taruhlah sampah organik itu diatas saringan. Kemudian semprotkan cairan EM$ pada sampah basah kuyup. Lalu tutuplah dengan rapat. Oh ya sampah organik itu akan lebih cepat berubah menjadi kompos apabila dipotong kecil-kecil serta ditaburi bulking agent. Yang termasuk bulking agent adalah tanah liat, dedak, jerami atau kotoran hewan.
Kalau komposer belum penuh, taruh sampah baru diatas sampah yang lama. Semprotkan lagi cairan EM4 sampai sampahnya basah kuyup serta taburi bulking agent. Begitu seterusnya sampai komposer penuh.
Setelah itu diamkan sampah di dalam komposer yang terututup rapat. Selama 4 atau 5 hari sekali sampah itu harus diaduk. Maka 2 minggu kemudian....simsalabim jadi apa prok prok *manggil pak tarno* sampah pun berubah jadi kompos yang siap dipakai untuk menanam tanaman. Jadi siramkan saja ke tanaman.
Nah itulah komposer, sebuah alat yang bisa menyulap sampah organik menjadi kompos dengan cepat tanpa bau. Komposer ini harganya sekitar 35.000 bisa dibuat sendiri juga lho :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar